Tuesday, November 23, 2021

Tidak Kalah Hebat, Berikut 5 Pertandingan Derby Paling besar di Gelaran Bundesliga

 Beragam laga derbi yang diadakan di persaingan lokal Bundesliga di Jerman tidak kalah hebat dengan pertandingan-pertandingan derbi di beberapa negara yang lain. Seringkali, beberapa pertandingan itu dipenuhi dengan beberapa fans ke-2 club yang berlaga.


Ke-5 laga derbi yang sempat terjadi di gelaran Bundesliga ini jadi laga derbi paling besar yang berada di sepak bola Jerman hingga saat ini. Derbi apa yang diartikan? Berikut penuturannya.


1. The Rhine Derby (FC Koln versus Borussia Monchengladbach)



Laga The Rhine Derby yang menghadapkan di antara FC Koln versus Borussia Monchengladbach masih bersambung di persaingan Bundesliga musim ini. Ke-2 team paling akhir berjumpa pada (6/2) lalu saat FC Koln sukses menang 2-1 atas pesaingnya itu.


Bermula dari final DFB Pokal musim 1972/1973 lalu, di mana ke-2 team ini berjumpa dan pemain Borussia Monchengladbach waktu itu, Gunter Netzer, sukses memenangi timnya atas FC Koln, hingga perseteruan di antara ke-2 club ini jadi hal yang tetap bersambung sampai saat ini setiap tatap muka mereka. Pada (27/11) ini, mereka akan berjumpa dalam kelanjutan Bundesliga yang diadakan di basis FC Koln, RheinEnergieStadion.


2. Berlin Derby (Union Berlin versus Hertha Berlin)


Laga bertema Berlin Derby ini sebagai laga yang menghadapkan sama-sama wakil dari Berlin di Bundesliga, di antara Union Berlin dengan Hertha Berlin. Ke-2 club ini pertama kalinya berjumpa di gelaran 2.Bundesliga pada musim 2010/2011 lalu, di mana waktu itu usai dengan score seimbang 1-1.


Sesudah lama tidak berjumpa, pada akhirnya ke-2 club berjumpa kembali di gelaran Bundesliga pada musim 2019/2020 kemarin. Baru saja ini, Union Berlin sukses menaklukkan Hertha Berlin dengan score akhir 2-0 dalam kelanjutan Bundesliga musim 2021/2022 yang diadakan pada

(20/11) kemarin.


3. The Revierderby (Borussia Dortmund versus Schalke 04)


Laga derbi The Revierderby sebagai laga derbi paling dikenali di Jerman sejauh riwayat sepak bola mereka. Pada awalnya disebabkan karena dua barisan fans ke-2 club datang dari pusat produksi batu bara dan baja di Jerman, untuk merampas jantung industri ekonomi lokal di tempat.


The Revierderby sudah hasilkan beragam laga menegangkan sepanjang tahun, tapi tatap muka pada November 2017 lalu, saat Borussia Dortmund unggul 4-0 waktu itu dan sanggup dikejar oleh Schalke 04 yang usai dengan score 4-4. Tatap muka ke-2 nya akhir kali terjadi di gelaran Bundesliga pada (20/2) lalu saat Borussia Dortmund menang mutlak 4-0 atas Schalke 04.


Sayang, laga The Revierderby tidak dihidangkan di gelaran Bundesliga musim ini. Argumennya karena Schalke 04 telah terdegradasi dari Bundesliga dan sekarang sedang ada di persaingan 2.Bundesliga.

Baca Juga : 5 PEMAIN MANCHESTER UNITED YANG TIDAK PANTAS MASUK XI AWALNYA

4. Der Klassiker (Bayern Munchen versus Borussia Dortmund)



Tatap muka bertema Der Klassiker menjadi satu diantara laga derbi terpanas di dunia sepak bola kekinian. Bayern Munchen dan Borussia Dortmund setiap tatap muka selalu menyuguhkan permainan yang nikmat untuk dilihat oleh beberapa fans sepak bola penjuru dunia.


Bahkan juga, ke-2 nya pernah berjumpa di set final UEFA Champions League pada musim

2012/2013 lalu yang berjalan di Wembley, Inggris, waktu itu dengan kemenangan Bayern Munchen 2-1 atas pesaingnya itu. Tatap muka ke-2 club ini akhir kali terjadi pada gelaran DFL Supercup 2021/2022 pada (17/8) lalu dengan kemenangan Bayern Munchen atas Borussia Dortmund 3-1.


5. Bavarian Derby (Bayern Munchen versus Augsburg)


Baik Bayern Munchen atau Augsburg dijumpai sama ada di daerah Bavaria. Tatap muka ke-2 club yang bertema Bavarian Derby ini pertama kalinya diadakan pada gelaran Bundesliga musim 2011/2012 lalu, di mana waktu itu Bayern Munchen menang 2-1 atas Augsburg.


Dari keseluruhan 31 tatap muka yang diadakan di semua laga, Bayern Munchen unggul dalam rekor kemenangan sekitar 25 kali, 4 kali menang untuk Augsburg, dan bekasnya usai seimbang. Tatap muka paling akhir terjadi baru saja ini, persisnya pada (19/11) lalu saat Augsburg sukses menang 2-1 atas Bayern Munchen dalam kelanjutan Bundesliga musim 2021/2022 ini.


Itu 5 derbi paling besar yang sempat diadakan di persaingan Bundesliga sejauh ini. Apa ada yang ingin menambah derbi yang lain di Jerman yang sempat diadakan di persaingan itu?


Read more →

Thursday, November 11, 2021

5 Pemain Manchester United Yang Tidak Pantas Masuk XI Awalnya

5 Pemain Manchester United Yang Tidak Pantas Masuk XI Awalnya

piousplum - Dalam beberapa pekan terakhir, Manchester Unified jalani tahapan yang jelek. Sudah pasti, ada beberapa elemen yang membuat Red Evil ada apa lagi garang di tempat itu. Tetapi, inning berdasar sebagian pecinta Manchester Unified, kuncinya ialah kurangnya taktik dari si pelatih, Ole Gunnar Solskjaer.


Tetapi, bila disaksikan kelak, efektivitas jelek Manchester United malah terkuasai oleh beberapa punggawanya sendiri. Ini kelihatan dari kurangnya jaringan antara pemain dalam beberapa suit paling akhir yang sudah dilakukan MU. Sampai, beberapa gamer sempat lakukan blunder yang membuat MU ingin atau tidak ingin kalah.


Berikut 5 gamer Manchester Unified yang dipandang tidak pas masuk starting line-up. Apa Anda berpendapat yang serupa?


1. David de Gea

David de Gea

Saat bicara dengan Manchester City di Old Trafford beberapa saat lalu, David de Gea memang tampil benar-benar mengagumkan. Tetapi, disamping itu, penjaga gawang Spanyol itu sering lakukan blunder maut yang membuat barisan pencopet makin banyak mengincar. Misalkan, saat Manchester Unified hadapi Atalanta di lokasi Champs Organization, Rabu (11/3/2021).


Waktu itu, shooting Josip Ilicic yang tidak terlampau keras bisa lolos dari penangkapan de Gea. Kekeliruan itu membuat Manchester Unified ketinggalan 1-0 di bawah Atalanta. Tidak stop sampai di sana, penjaga gawang berumur 31 tahun itu sempat lakukan kekeliruan malu-maluin saat bicara dengan Manchester City.


Gol ke-2 Guy City yang dibikin Bernardo Silva sebetulnya dapat diamankan oleh de Gea secara mudah karena bidikannya mencondong dengan bertahap. Tetapi, kiper Atletico Madrid yang masih ada keliru dalam memperhitungkan bola dan karenanya masuk ke gawangnya sendiri. Karena kejadian-peristiwa itu, sekarang ini ialah waktunya untuk Manchester Unified untuk memulai mengenal Dean Henderson secara obyektif.


2. Scott McTominay

Dalam pertandingan-pertandingan paling akhir, baris tengah Manchester United terlihat serius tidak berkembang. Perumpamaan ini ada karena efektivitas jelek beberapa pemain tengah, yang terbagi dalam Scott McTominay. Saat bicara dengan Manchester City, gamer Skotlandia ini nampaknya tidak begitu perduli dengan keterkaitannya.


Efektivitas jelek itu membuat cerita Manchester United Roy Keane mulai dibahas. Menurutnya, kualitas McTominay dan Fred tidak cukup membuat baris tengah Manchester United ditakutkan kembali.


3. Luke Shaw

Luke Shaw mengutarakan efektivitas yang betul-betul mengagumkan dengan Manchester United masa kemarin. Tetapi, pada masa ini perlindungan Inggris sudah alami pengurangan efektivitas yang lumayan besar. Dari 14 suit di semua pesaing, ia bermain lebih sedikit dan barusan mencatat 2 assist.


Sampai, saat terlibat perbincangan dengan Manchester City dan Liverpool, gamer berumur 26 tahun itu tampil buruk sekali. Ia terlihat grogi dalam putuskan kapan harus bawa bola. Dalam laga menantang Manchester City pada minggu awal, Shaw harus dikeluarkan dari kotak penalti karena permasalahan cidera.


4. Cristiano Ronaldo

Cristiano Ronaldo tentu diharap dapat "mengangkat" Manchester Unified hampir di tiap video games. Tetapi, performa pemain dari Portugal lebih bagus dari kursi cadangan sebentar dari muka. Masalahnya Manchester United condong tampil jelek dan berisi banyak gol saat tempatkan CR7 sebagai pemain pemula.

  • VAN DE BEEK SEMAKIN TIDAK SABAR CABUT DARI MU
  • 5 PEMAIN EROPA YANG PERNAH GAPAI PIALA DUNIA, UCL, DAN BALLON D'OR 
  • Perumpamaan ini ada karena Ronaldo tidak menolong kelompoknya saat membuat perlindungan. Ia cuman menanti bola dari muka dan ingin dikasih makan oleh beragam rekanan yang lain. Ini betul-betul bukan hal sama bila Manchester Unified mainkan Edinson Cavani di dayung depan. Gamer asal Uruguay ini mempunyai kekuatan push yang baik hingga kerap kali melawan untuk permainan penumpukan lawan.


    5. Harry Maguire

    Mayoritas partisipan Manchester Unified benar-benar ketekan oleh efektivitas Harry Maguire masa ini. Pokoknya, pelindung Inggris itu kerap membuat blunder yang mematikan. Tidak itu saja, setiap dia bawa bola dia kelihatan kaku dan grogi untuk memberinya ke beberapa rekannya.


    Karena efektivitas Maguire yang jelek, Manchester Unified baru mencatat 2 clean sheet dari 14 suit yang telah disilangkan. Rekor itu pasti benar-benar mengusik untuk group seperti Manchester Unified. Tetapi, Ole Gunnar Solskjaer meneruskan untuk mengaku jika ia sendirian dalam membuat perlindungan garis pelindungan dan jadi kapten group.


    Itu 5 gamer Manchester Unified yang semestinya tidak bekerja lebih dulu untuk mengubah wujud opsi mereka dari beberapa video games awalnya. Apa Anda berpendapat yang serupa bila dimainkan cuma untuk pemain pelestarian?

    Read more →

    Thursday, November 4, 2021

    5 Perihal Menarik perihal Pertandingan RB Leipzig menentang Paris Saint-Germain

    Minggu ke-4 Liga Champions baru-baru ini usai. Klub-klub seperti Liverpool, Ajax, Bayern Munich, dan Juventus ditetapkan berhasil ke fase 16 besar. Sementara, di Group A, tak ada club yang ditetapkan berhasil ke fase 16 besar, terhitung Paris Saint-Germain.


    Paris Saint-Germain baru-baru ini ditahan sama imbang 2-2 oleh RB Leipzig waktu bertamu ke RB Tempat, Jerman. Banyak gol di situ dibuat Georginio Wijnaldum (21', 39'), Christopher Nkunku (8'), dan Dominik Szoboszlai (90+2'). Berikut lima perihal menarik perihal pertandingan RB Leipzig menentang Paris Saint-Germain yang usai seri.


    1. Georginio Wijnaldum mengakhiri puasa gol bersama Paris Saint-Germain



    Beberapa saat lalu, nama Georginio Wijnaldum sempat dipergunjingkan khalayak karena performnya yang tidak juga tambah baik. Dari 14 pertandingan yang dilakoninya, ia belum dapat berikan perform terbaik dan cetak gol buat PSG. Menariknya, Wijnaldum sukses jadi bintang lapangan waktu menentang RB Leipzig pada minggu ke-4 Liga Champions.


    Wijnaldum sukses mengubah kondisi buat PSG dengan cetak gol dalam menit ke-21 dan ke-39. Gol itu sebagai gol pertama kalinya waktu memakai seragam Paris Saint-Germain.


    2. Gianluigi Donnarumma lakukan evakuasi penalti yang ke-16


    Dalam menit kesebelas, Andre Silva dilanggar oleh Danilo di kotak penalti. Sayang, Silva tidak sukses memakai sepakan penalti jadi suatu gol lantaran sepakannya sukses ditangkis Gianluigi Donnarumma. Sepakan Silva masih terlampau simpel digapai Donnarumma dan gak terlampau keras.


    Evakuasi penalti ini sebagai yang ke-16 sejauh profesi Donnarumma. Menariknya, Donnarumma gak dapat meningkatkan evakuasi penalti kembali selesai gawangnya dijebol lewat titik putih oleh Szoboszlai dalam menit ke-90+2.


    3. Buat pertama kali, Christopher Nkunku cetak 10 gol pada sebuah musim sejauh karirnya


    Christopher Nkunku sebagai nama yang baru-baru ini tenar karena perform gemilangnya bersama RB Leipzig. Bagaimana tak, pemain berumur 23 tahun itu udah cetak 10 gol sampai kini. 5 gol dibuatnya di gelaran Liga Champions.


    Sedang, di Bundesliga, ia cetak 4 gol. 1 gol yang lain dibuat di gelaran DFB-Pokal. Ini sebagai 10 gol pada sebuah musim pertama-kali yang ia jadikan sejauh karirnya. Nkunku sendiri waktu ini lagi dilirik klub-klub hebat Eropa meskipun peluang buat berpindah benar-benar kecil pada transfer bursa musim dingin akan datang.

    Baca Juga : 5 PEMAIN EROPA YANG PERNAH GAPAI PIALA DUNIA, UCL, DAN BALLON D'OR

    4. RB Leipzig ditetapkan gagal lolos ke fase 16 besar Liga Champions



    Pertandingan ini hasilkan point pertama RB Leipzig di Liga Champions 2021/2022. Sampai kini, club asal Jerman itu baru mengumpulkan satu point. Dengan hal semacam itu, RB Leipzig ditetapkan gagal lolos ke fase 16 besar Liga Champions 2021/2022.


    Karenanya Manchester City yang menang mutlak 4-1 mengumpulkan 9 point. Sedang, Paris Saint-Germain udah mengumpulkan 8 point. Umpamakan RB Leipzig menang pada dua pertandingan seterusnya, point optimal yang didapat club itu merupakan tujuh point.


    5. Lolosnya PSG ke fase 16 besar ditetapkan pada minggu ke-5


    Lolosnya PSG ke fase 16 besar ditetapkan pada minggu ke-5 yang bisa ditunaikan akhir November 2021 kelak. PSG perlu hadapi Manchester City di Etihad Fase. PSG cuman perlu satu point atau hasil sama imbang buat menegaskan berhasil ke fase 16 besar.


    Umpamakan PSG kalah menentang Manchester City, PSG masih dapat lolos pada minggu ke-5 dengan catatan Tim Brugge harus kalah atas RB Leipzig. RB Leipzig pastilah tetap akan bertarung buat berhasil ke fase 32 besar Liga Europa.


    Nach, itu ia lima catatan menarik perihal hasil sama imbang RB Leipzig menentang Paris Saint-Germain. Tak ada yang ditetapkan berhasil ke fase 16 besar buat anggota Group A. Meskipun demikian, Manchester City dan PSG miliki kesempatan yang besar buat bisa lolos.


    Read more →